7

Hub: +6281287328897 "Adnan Rafiki Miguna"

Jumat, 04 Februari 2011

4 JAM EMPAT ORANG BUAT CROP CIRCLE




Jakarta - Fenomena crop circle belakangan ini bermunculan di beberapa daerah di Pulau Jawa. Crop circle ini konon jejak yang ditinggalkan oleh Unidentified Flying Object (UFO). Namun 4 orang dalam waktu 4 jam diyakini bisa membuat pola lingkaran misterius itu.

Demikian pendapat dari praktisi telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengomentari crop circle pertama di Indonesia yang ditemukan di Dusun Berbah, Sleman, pekan lalu. Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Abah ini dalam penjelasan tertulis yang diterima detikcom, Senin (31/1/2011).

Abah menuturkan, teori yang menyatakan bahwa pola crop circle di Sleman, Yogyakarta, merupakan Muladhara Chakra memicu persilangan pendapat. Karena jika diperhatikan desain Muladhara Chakra yang sebenarnya, bentuknya menyerupai kembang dengan 4 sudut. Di setiap sudutnya terdapat tulisan Sansekerta yaitu Va, Scha, Sha dan Sa.

Nah, setelah Abah melakukan penguraian gambar secara telematika, yakni menggunakan image editor dan membuat beberapa sampling, dia menemukan pola crop circle di Sleman berunsur lingkaran semata. Sudut yang terbentuk pada pola tersebut merupakan bagian dari pertemuan lingkaran.

"Kenyataannya karena terkesan adanya 4 sudut sehingga banyak analis mengarah ke bentuk Muladhara Chakra. Jadi menurut saya crop circle tersebut hanya menyerupai desain Muladhara Chakra tetapi bukan desain Muladhara Chakra yang sebenarnya," tutur Abah.

Abah menuturkan, saat lingkaran-lingkaran tersebut telah terurai, tahap selanjutnya adalah memikirkan bagaimana membentuk gambar tersebut secara mudah. Hal ini dikarenakan crop circle dilakukan di sawah ladang.

"Lalu saya melakukan penyusunan ulang lingkaran-lingkaran tersebut secara geometri cukup dengan menggunakan Power Point saja. Telematika itu tidak perlu berpikir terlalu sophisticated, seringkali tools sederhana bisa menyelesaikan hal yang keliatannya rumit. Dan berhasil, saya bisa membentuk gambar persis seperti yang ada pada pola crop circle di Sleman," jelas pria berkacamata ini.

Selanjutnya, tinggal mengukur total panjang semua lingkaran dan luas area yang padinya ditumbangkan. Dengan pengukuran itu pula, Abah meyakini bahwa pelaku menjalankan aksinya pada malam hari dan tanpa lampu.

"Pelaku bila berjumlah 4 orang membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menyelesaikan bentuk tersebut, bahkan mungkin lebih cepat dari itu. Kita perlu yakini bahwa pelaku pasti telah melakukan latihan matang (seperti yang terlihat di Bantul) ataupun mereka lakukan secara offline (misal seperti hanya dengan bersimulasi di lapangan basket)," terang Abah.

Awalnya, pelaku berjalan tanpa merusak padi dengan cara berjalan di pematang sawah. "Karena seperti yang ada pada beberapa tayangan, kalau tidak salah dari LAPAN, terlihat jelas adanya pematang yang menghubungi beberapa titik awal," sambungnya.

Selebihnya, para pelaku bisa berjalan bebas menerobos tengah padi khusus pada area yang mereka tahu akan dirobohkan.

"Hikmah yang bisa kita peroleh dari keberhasilan pembuktian teori saya tersebut
adalah bahwa selalu ada jawaban atas semua yang terjadi di dunia ini, insya
Allah teori tersebut tidak salah," tutup Abah.

Crop circle terbaru terlihat di Magelang, Jawa Tengah. Di persawahan, ada padi yang rebah dan juga terbentuk 5 lubang. Paling besar adalah lubang di tengah yang besarnya 2,5 meter, sedang lubang lain yang mengapitnya berdiameter 1,5 meter.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin, hanya berjarak 100 meter. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Muhaimin seorang santri ponpes. Sebelumnya pada Sabtu (29/1) pukul 20.00 WIB, rekan Muhaimin, Irvan, mengaku melihat angin besar muncul di persawahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar